Sekring (Fuse) Motor Mudah Putus, Apa Sebab dan Perbaikannya
Komponen Sistem Kelistrikan Harus Berfungsi
Motor pasti memiliki sistem kelistrikan yang berfungsi untuk menjalankan komponen tersebut dengan baik. Karena terdapat sistem dan aliran listrik, maka diperlukan aliran listrik yang memadai dan berjalan lancar. Aliran listrik yang diperlukan motor memiliki berbagai susunan komponen pembentuk untuk mengalirkan listrik dengan baik.
Susunan dari komponen yang mengaliri listrik disebut dengan sistem kelistrikan. Sistem ini terkait kerja dari seluruh komponen motor seperti aki (accu), relay starter, sekring (fuse), starter-com (sepul), kiprok (rectifire), kabel, dan sebagainya. Untuk memfungsikan kelistrikan dengan aman, maka seluruh pendukung sistem kelistrikan diharuskan dalam kondisi yang baik.
Sistem Kelistrikan yang Terkait, Dapat Membuat Masalah yang Berbeda
Dengan sistem kelistrikan yang berfungsi maka seluruh komponen motor yang dilairi listrik akan berjalan normal. Lalu, beberapa masalah berikut ini dapat terjadi jika terdapat komponen kelistrikan yang tidak berfungsi:
Jika relay starter rusak, maka electric starter tidak dapat berfungsi.
Jika aki (accu) rusak, maka sistem kelistrikan seperti nyala-nya lampu, speedometer, hingga electric starter tidak dapat berfungsi.
Jika kiprok (rectifire) rusak, maka pemuatan daya listrik pada aki untuk tidak berfungsi.
Jika sekring (fuse) rusak, maka pengaliran listrik dari aki tidak dapat berjalan dan listrik otomatis mati.
Jika starter-com (sepul) rusak, maka motor tidak akan bisa distarter sama sekali menggunakan electric maupun kick starter.
Jika kabel rusak, maka bagian aliran yang terdampak akan tidak berfungsi (contohnya jika kabel relay starter rusak, electric starter tidak akan berfungsi).
Motor yang mengalami sekring putus akan membuat fungsi kelistrikan tidak berjalan. Jika kejadian sekring yang putus ini sering terjadi maka yang menjadi penyebab utama adalah adanya aliran kabel yang rusak. Kabel yang rusak ini dapat diperbaiki namun lebih direkomendasikan untuk melakukan penggantian kabel.
Menurut Eks Kepala Bengkel AHASS Nusantara Sakti Slipi, Bachrul Hanafi mengungkapkan "Utamanya sering ditemukan kabel yang putus atau adanya tembaga yang saling menyatu dari dua kabel yang berbeda, menjadi sebab sekring yang mudah putus." Meskipun sekring mendapatkan aliran listrik dari aki, belum tentu hal ini berarti aki mengalirkan listrik lebih dari 12V terlalu sering. Karena desain aki yang sudah disusun dan dibuat untuk mengalirkan listrik dengan sesuai.