Ignition Timing (Pick Up Pulser) Terlambat, Sebabkan Gas yang Mudah Mati
Gas Motor yang Mudah Mati
Dalam penggunaan motor, peran gas memiliki peran penting dalam bagian fungsi menjalankan motor tersebut. Saat berkendara, pengemudi biasanya akan menarik pelatuk gas dengan perlahan dan mempertahankan tarikan gas pada titik yang diinginkan pengemudi. Titik ini biasa disebut dengan 'posisi idle' yaitu posisi gas yang netral tanpa tarikan.
Idle pada masing-masing motor pasti berbeda-beda. Posisi idle ini menjadi poin penting, karena posisi motor harus tetap menyala tanpa pengemudi menarik gas. Sebagai indikator, jika motor dapat dihidupkan dengan mudah dan gas terasa stable pada posisi idle berarti menandakan jika tidak ada kerusakan atau masalah pada pengapian sekaligus pembakaran.
Lalu jika dalam posisi idle mesin motor mudah mati, maka permasalahan yang menjadi sebab dapat berasal dari ignition timing (pick up pulser) yang terlambat atau tidak sesuai. Namun kembali lagi, hal ini perlu mendapatkan diagnosa yang benar sebelum melakukan perbaikan.
Berbagai komponen yang menjalankan fungsi pengapian dan pembakaran membuat berbagai part perlu mendapatkan perhatian dan perawatan. Salah satunya pada fungsi ignition timing, yang berfungsi untuk meneruskan perintah pembuatan api oleh busi ketika posisi piston berada tepat pada derajat pengapian optimal.
Dengan kata lain, fungsi dari ignition timing menjadi sangat penting karna berfungsi menempatkan pengapian pada derajat yang tepat untuk menghidupkan dan menjalankan mesin dengan optimal. Oleh sebab itu keoptimalan fungsi dari ignition timing menjadi penting dan perlu untuk terjaga fungsinya.
Jika Ignition Timing Terlambat (Tidak Tepat) Sebabkan Gas yang Mudah Mati
Jika motor memiliki masalah gas yang mudah untuk mati, maka indikasi keterlambatan ignition timing sangat dimungkinkan. Dengan fungsi untuk membaca derajat posisi piston untuk busi melakukan pengapian optimal, maka ignition timing harus membaca derajat posisi dengan tepat tanpa terlambat.
Ignition timing harus bekerja dengan tepat, yaitu memberi sinyal kepada ECU, lalu menyalurkan aliran 12V kepada busi untuk menghasilkan api di titik derajat optimal pengapian. Karena mesin motor yang berjalan akan terus membutuhkan percikan api busi untuk melakukan fungsi pembakaran, maka ignition timing harus berfungsi baik agar tarikan gas tidak mudah mati dalam posisi idle maupun dalam posisi berjalan.
Setting Ulang Ignition Timing, Untuk Dapatkan Gas yang Pas
Melakukan pengaturan ulang ignition timing dengan menempatkan indikator garis starter-com yang segaris dengan garis crankshaft adalah cara paling sederhana untuk mengatur ulang. Pengaturan ulang ini berfungsi untuk membuat posisi piston berada pada TMA (Titik Mati Atas) dengan tepat.
Selain itu, melakukan pengaturan ulang cam-chain (rantai kamrat)dengan gear cam-chain untuk menyelaraskan posisi klep piston dengan kruk-as. Posisi ini harus selaras, dengan meluruskan indikator pada gear cam-chain dengan garis blok mesin. Karena indikator menandakan jika cam-chain (rantai kamrat) dan gear cam-chain akan menggerakkan naik turun piston dengan sesuai dan selaras.