Cari Parts yang 100% Ori?
Kunjungi eCommerce KlikNSS
Ditulis: Rendy Baskhara
Divalidasi: Bachrul Hanafi (Eks Head AHASS NSS Slipi)
Banyak motor-motor yang melakukan modifikasi dengan mengganti headlampnya dengan lampu projie (proyektor). Dengan melakukan modifikasi tersebut, tampak depan motor akan terlihat lebih sangar karena style dan bentuk dari lampu yang gahar. Umumnya lampu projie menggunakan bahan LED dari berbagai warna yang dikombinasi dan dibentuk menjadi seperti eagle’s eye, angle's eye, devil’s eye, dan sebagainya.
Memodifikasi motor memang sah-sah saja, apalagi untuk mendukung performa atau tampilan motor menjadi lebih baik seperti penggunaan lampu projie. Namun perlu diperhatikan, sebelum melakukan modifikasi pastikan efek jangka panjang penggunaannya baik atau buruk. Termasuk memperhatikan efek modifikasi penggunaan lampu projie pada jangka waktu yang panjang.
Pemasangan lampu projie, akan dilakukan dengan cara membuat cabang pada kabel aliran listrik 12 Volt dari aki atau kiprok yang menuju lampu depan (headlamp). Dengan melakukan pencabangan atau biasa dikenal dengan ‘bandrek’ otomatis terdapat beberapa risiko yang dapat menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian motor. “Pemasangan lampu projie hanya membuat motor lebih berisiko pada kelistrikan, seperti konsleting sampai rusaknya ECM.” Ujar Bachrul Hanapi, eks Kepala AHASS Nusantara Sakti Slipi. Dan berikut ini, adalah beberapa efek buruk pemasangan lampu projie pada motor:
Terdapat ujaran yang mengatakan jika sudah mencoba melakukan satu tindakan modifikasi pada motor, biasanya seseorang akan menginginkan untuk melakukan modifikasi selanjutnya lagi dan lagi. Pemasangan lampu projie, adalah salah satu tindakan modifikasi yang banyak disukai oleh berbagai penggemar modifikasi motor.
Namun dengan berbagai efek buruk dan risiko pada pemasangan lampu projie, disarankan untuk menghindari modifikasi ini dan pilihlah modifikasi yang aman. Salah satu alasan mengapa untuk menghindari ini adalah tahun yang bertambah membuat inovasi yang dilakukan pada berbagai brand motor semakin inovatif. Bahkan kombinasi DRL dan LED dengan bentuk inovatif juga sudah diaplikasikan pada keluaran motor-motor baru yang sejatinya tidak kalah apiknya dengan lampu projie.
Selain melakukan service berkala pada mesin setiap kelipatan 2.000 km, lakukan pengecekan fungsi kelistrikan setiap setahun sekali atau kelipatan jarak tempuh 10.000 km. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya konsleting maupun kerusakan pada berbagai komponen kelistrikan.
Fungsi pada sekring, kiprok, relay, aki, aliran kabel, sangat penting untuk dijaga kesehatan fungsinya. Teruntuk pelaku modifikasi yang sudah mengaplikasikan lampu projie untuk motornya, penting untuk melakukan check-up pada kelistrikan motornya secara rutin berkala. Pastikan jika aliran listrik pada kabel yang dilakukan percabangan (bandrek) tidak terjepit dan tertutup selang bakar. Selain itu, cek fungsi kiprok, aki, sekring, relay, ECM, dan bagian kelistrikan lain, untuk memastikan kesehatan motor (kelistrikan) secara keseluruhan.
KlikNSS Distributor AHM Hingga Indoparts
Untuk penawaran dan promosi terbaru dari KlikNSS